Monday, December 5, 2011

AIR SUMBER KEHIDUPAN

AIR SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN
Mungkin tidak banyak yang tahu kalau tanggal 22 Maret adalag Hari Air Dunia (HDU). Tepatnya pada tanggal 22 Maret 1992 di Rio Jeneiro telah ditetapkan dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ke 47 sebagai Hari Air Dunia. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya air bagi keberlanjutan hidup umat manusia. Peringatan HDU kali ini mengangkat tema sanitasi sejalan dengan ditetapkannya tahun ini sebagai tahun sanitasi internasional. Tujuan utama peringatan HDU tahun ini adalah untuk memusatkan perhatian masyarakat terhadap pentingnya isu mengenai air. Melalui tema ini kita diingatkan akan bahaya pencemaran air sebagai sumber kehidupan manusia. Disadari atau tidak dunia saat ini diancam oleh krisis air bersih bukan semata karena pertumbuhan populasi yang terus meningkat dan terganggunya keseimbangan ekosistem tapi juga karena penggunaan dan pemanfaatan air yang berlebihan dan tidak benar. Sudah saatnya kita memperlakukan air sebagai bahan yang bernilai, dimanfaatkan secara bijak, dan dijaga dari pencemaran. Menurut laporan Word Commision on Water, pada tahun 1999 sekitar 1,2 Milyar penduduk bumi mengalami kesulitan akses air bersih, jumlah ini akan meningkat menjadi 2,7 Milyar atau sepertiga jumlah penduduk seluruh dunia pada tahun 2025 jika tidak dilakukan suatu tindakan nyata dalam mengatasi masalah kelangkaan air. Masyarakat di negara-negara berkembang mengalami penurunan kualitas kesehatan akibat kesulitan air bersih atau sumber air yang tercemar. Air merupakan sumber utama kehidupan. Kita tak dapat bertahan hidup tanpa air. Sudah saatnya kita mulai menghargai air dengan melakukan pemafaatan sumber daya ini dengan benar. Banyak hal yang bisa lakukan untuk menghargai air. Mulai saja dari yang sederhana seperti memperbaiki prilaku dalam memakai air. Contoh sederhana adalah mematikan kran air saat menggosok gigi, manfaatkan air bekas mencuci beras, sayur dan buah untuk menyiram tanaman, gunakan ember saat mencuci mobil, jangan slang karena akan sangat boros sekali atau juga memperbaiki kran yang bocor karena walaupun setetes demi setes kalau dibiarkan bisa membuang air sampai dengan 13 liter perhari. Air sumber kehidupan tanpa air kehidupan akan mustahil. Air adalah sumber kehidupan.Tapi di Indonesia, air justru menjadi sumber bencana dan masalah. Sepanjang tahun ini pemberitaan mengenai banjir atau tanah longsor selalu menghiasi media massa yang tiada habisnya. Tapi sesungguhnya bukan airnya yang menjadi biang masalah tapi justru manusialah yang menyebabkan itu semua. Sebagai negara kepulauan dan terletak di iklim tropis, Indonesia nyaris tidak pernah kekurangan air karena hujan bisa turun sewaktu-waktu sepanjang tahun. Indonesia termasuk negara penghasil cadangan air terbesar dunia. Tapi mungkin karena persediaan air yang berlimpah itu pula mem-buat bangsa kita tidak menghargai air. Pohon-pohon sebagai penyimpan cadangan air di hutan dan di gunung kita tebang, sungai-sungai dipenuhi sampah dan mengalami pendangkalan. Ketika musim hujan tiba timbullah bencana longsor dan banjir di mana-mana. Hampir semua danau di Indonesia juga mengalami pendangkalan yang hebat, termasuk Danau Toba. Air memang melimpah di Indo-nesia tapi sebagian besar telah tercemar. Kondisi masyarakat yang tidak menghargai air sebagai sumber kehidupan ternyata juga menimpa kebanyakan negara lain di dunia.Maka Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret, inisiatif peringatan tersebut tercetus pada United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil atau secara populer disebut sebagai Earth Summit (KTT Bumi) 1992. Pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 melalui Resolusi Nomor 147/1993, hasil persetujuan dari Earth Summit diterima dan sekaligus ditetapkan pelaksanaan Hari Air Sedunia pada setiap tanggal 22 Maret mulai tahun 1993. Setiap tahunnya pada Hari Air Sedunia terdapat tema khusus agar menjadi perhatian bagi warga dunia tentang betapa pentingnya air sebagai sumber kehidupan.
Air untuk Kehidupan Menurut Teori Darwin, kehidupan bermula dari air.Di dalam air makhluk hidup yang awalnya hanya makhluk satu sel berkembang biak dan melakukan evolusi selama ratusan juta tahun sehingga menghasilkan makhluk yang bersel banyak (unisel). Jika tidak ada air maka tidak ada kehidupan. Air adalah sumber bahkan asal mula dari kehidupan di planet Bumi ini. Bumi bisa disebut juga sebagai planet air (ocean planet) karena 75 persen permukaan bumi diselubungi oleh lautan. Karena diselubungi oleh lautan itu pula yang menyebabkan iklim dan cuaca di Bumi sangat kondusif bagi makhluk hidup. Menurut catatan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Pusat, jumlah volume air total di Bumi adalah sekitar 1,4 miliar km3. Namun jumlah yang sungguh besar tersebut tidak banyak yang dapat dimanfaatkan oleh manusia karena 97,3 persen di antaranya merupakan air laut. Hanya 2,7 persen jumlah air yang tersedia di permukaan bumi dapat dimanfaatkan oleh manusia, yaitu yang merupakan air tawar yang terdapat di daratan.Namun jumlah air tawar yang tersedia di planet ini, sebanyak 37,8 juta km3 tersebut adalah berupa lapisan es di puncak-puncak gunung dan gleyser dengan porsi 77,3 persen. Sementara air tanah dan resapan hanyalah 22,4 persen, serta air danau dan rawa hanya 0,35 persen, lalu uap air di atmosfir sebanyak 0,04 persen, dan sisanya merupakan air sungai sebanyak 0,01 persen. Air tanah merupakan timbunan air yang meresap melalui pori-pori tanah selama berabad-abad ke lapisan bawah dari ekosistem yang ada di atasnya, dan bagian terbesar ada di kedalaman lebih dari 800 meter, di luar jangkauan manusia untuk dapat mengeksploitasinya. Dewasa ini, hanya 0,3 juta km3 atau sekitar 0,79 persen dari keseluruhan air tawar yang dapat dijangkau.Teknologi untuk memompa air lebih dari kedalaman 800 meter masih membutuhkan biaya yang mahal hampir setara dengan menambang minyak bumi. Oleh karenanya masih banyak orang yang memanfaatkan air permukaan dan sebagian air tanah untuk memenuhi kebutuhannya akan air. Sedangkan menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indonesia memiliki 6 persen potensi air dunia atau 21 persen potensi air di Asia Pasifik.Namun ironisnya dari waktu ke waktu rakyat Indonesia mengalami krisis air bersih, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya karena sumber-sumber air yang ada telah rusak atau tercemar. Selain itu kebutuhan akan konsumsi air naik sebesar 15-35 persen perkapita per tahun. Sedangkan ketersediaan air bersih cenderung melambat akibat kerusakan alam dan pencemaran. Dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta, kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak. Sumber bahan baku air bersih di Indonesia berasal dari sungai, sumur, air artesis, mata air, dan lain-lain. Sumber air perusahaan daerah air minum (PDAM) di seluruh Indonesia berasal dari 201 sungai,248 mata air dan 91 artesis. Pada 2020 diperkirakan jumlah penduduk perkotaan menca-pai 150,2 juta jiwa dengan konsumsi per kapita sebesar 125 liter, sehingga kebutuhan air akan mencapai 18,775 miliar liter per hari. Menurut LIPI, kebutuhan air untuk industri akan melonjak sebesar 700 persen pada 2025. Untuk perumahan naik rata-rata 65 persen dan untuk produksi pangan naik 100 persen. Pada umumnya sungai-sungai di Jawa dan Sumatera berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Sebagian besar sungai yang merupakan sumber air bagi masyarakat telah tercemar oleh limbah industri maupun domestik. Water Supply & Sanitation Collaborative Council (2007) melaporkan bahwa sebanyak 2,6 miliar manusia atau 40 persen penduduk dunia tidak memiliki akses untuk mendapatkan sanitasi dasar. Sedangkan hampir 1 miliar penduduk dunia nyaris tidak mendapatkan air sama sekali. Sedangkan menurut Kompas (5/10/07), 24 juta penduduk Indonesia tidak memiliki akses terhadap fasilitas dasar, seperti penyediaan air bersih, jauh melebihi negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Krisis Air Bersih Kita saat ini tengah berada di paruh tenggat waktu untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (Millennium Development Goals - MDGs) yang mencakup berbagai target spesifik untuk mengurangi hingga separuh jumlah penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan layak pakai. Dunia masih menghadapi tantangan yang serius menyangkut ketersediaan air bersih dan sanitasi. Peringatan Hari Air Sedunia mengingatkan kita akan realitas yang ada, dan fakta bahwa kekurangan air kronis berdampak pada sekitar 900 juta penduduk di seluruh dunia serta merupakan ancaman terhadap kerusakan sistem ekologi, meningkatnya persaingan untuk mendapatkan air, serta meruncingkan ketegangan lintas batas. Beberapa negara Afrika mengalami bencana kelaparan akibat kemarau panjang dan sulitnya mendapat air. Kendati secara harafiah dunia tidak akan kehabisan air karena air hanya berganti siklus, tempat dan waktu. Tapi kelangkaan air merupakan ancaman nyata dalam pembangunan manusia di berbagai tempat dan sebagian besar proporsi penduduk dunia. Menurut laporan UNDP (1997) sekitar 700 juta penduduk di 43 negara hidup di bawah ambang batas kebutuhan air minimum yaitu 1,700 meter kubik per orang per tahun. Dan diperkirakan dalam 20 tahun ke depan sekitar 3 milyar penduduk dunia akan hidup di bawah ambang batas tersebut. Meningkatnya kebutuhan air akibat perluasan kota, industri, pertanian, serta tuntutan akan energi semakin menyulitkan kondisi masyarakat miskin yang memang sudah rentan terhadap ketersediaan makanan dan mata pencaharian. Laporan Pembangunan Manusia (Human Development Report) PBB 2006 menyerukan pengakuan terhadap kebutuhan air bersih dengan harga yang terjangkau sebagai hak asasi manusia. Perusahaan air minum harus menekan harga semurah mungkin untuk produk air yang dihasilkannya dan melakukan subsidi silang antara pelanggan kaya dengan pelanggan dari kalangan masyarakat miskin. Ironisnya, kita hidup dalam dunia dimana semakin kecil pendapatan seseorang, semakin besar biaya yang harus dikeluarkan orang tersebut untuk memenuhi kebutuhannya akan air. Rumah tangga yang termiskin di negara berkembang menghabiskan hampir 10 persen dari pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan akan air. Sementara di negara maju jika pendapatan yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan akan air melebihi 3 persen, keadaan tersebut akan dipandang sebagai kesulitan ekonomi. Air bersih (PAM) di negara kaya dan maju justru lebih murah ketimbang di negara-negara berkembang. Di Jakarta atau kota-kota besar lain misalnya, penduduk miskin harus membeli dengan harga Rp 2.000-Rp 5.000 untuk satu derigen air bersih. Air tersebut hanya digunakan untuk minum dan memasak, sedangkan untuk keperluan MCK (mandi cuci kakus) mereka menggunakan air sungai yang keruh dan tercemar.Tak usah jauh-jauh, jika kita berkunjung ke Bagan Percut,Deli Serdang kehidupan perkampungan nelayan yang aliran sungainya hanya beberapa kilometer ke Belawan itu sungguh memprihatinkan. Di sana aktivitas seperti mandi, mencuci bahkan buang air besar dilakukan di pinggiran sungai yang keruh. Saluran air dari PDAM tidak ada di sana. Air memang melimpah ruah di sungai tapi sangat sulit mencari air bersih.
Kesadaran Bersama Perlu kesadaran bersama agar masyarakat menjaga sumber-sumber air yang ada termasuk sungai-sungai yang banyak terdapat di Indonesia. Kebiasaan membuang limbah, sampah bahkan kotoran ke sungai perlu dihentikan. Bukankah lebih baik jika limbah pabrik dibuat penampungan netralisasi terlebih dahulu di darat. Sampah-sampah yang ada bukankah lebih baik dibakar atau di tanam di darat ketimbang dihanyutkan ke sungai. Masyarakat di sepanjang sungai bukankah lebih baik membuat septic tank atau WC umum di darat ketimbang membuang hajat di sungai yang tak lain adalah sumber air dari air yang mereka pakai sendiri? Air sebagai sumber kehidupan telah dipahami semua orang. Sayangnya hanya sedikit yang memahami bahwa air adalah sumber daya alam terbatas bahkan sangat rentan keberadaannya. Sebagian besar masyarakat masih mengeksploitasi sumber daya air dengan mengabaikan kaidah-kaidah keberlanjutan (sustainability). Akibatnya berbagai musibah kerap terjadi seperti banjir, longsor dan kekeringan yang frekuensinya makin meningkat sehingga menelan banyak korban harta benda dan nyawa sia-sia. Oleh karena itu, peringatan Hari Air Sedunia harus bisa mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga kelestarian sumber-sumber air yang ada untuk mendukung kesejahteraan hidup bersama. ***
MANFAAT MENANAM POHON
Pohon Rindang Kehidupan Riang Pohon adalah kehidupan. Ungkapan tersebut sangat pas menggambarkan posisi pohon di alam ini. Pohon menghasilkan banyak manfaat bagi mahluk hidup lainnya. Pohon menjaga keseimbangan lingkungan. Terbayang, jika tidak ada pohon, alam ini pasti gersang dan panas. Nah, sebelum lebih jauh membahas tentang pohon, ada baiknya kita memahami pengertian pohon. Menurut batasan yang umum, pohon adalah tumbuhan yang batangnya berkayu dan bercabang. Batang pohon utama berdiri dan berukuran lebih besari dibanding cabang-cabangnya. Banyak sih tumbuhan yang berdaun, namun tidak termasuk ke dalam kategori pohon. Ada juga tumbuhan berbatang kayu tapi tidak meninggi, malah cenderung menyebar menutupi tanah. Inilah yang disebut dengan tumbuhan perdu. Mawar, Melati adalah contohnya. Ada juga jenis tumbuhan yang disebut pohon semu. Tumbuhan ini berbatang dan tumbuh tinggi, namun batang tersebut tidak berkayu. Contoh tumbuhan ini adalah pohon pisang dan pepaya. Menurut ekologist, orang yang ahli di bidang ekologi, definisi pohon adalah suatu organisme dari komponen ekosistem yang berinteraksi satu dengan yang lainnya, serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Karenanya, pohon yang tumbuh di satu tempat, berbeda dengan pohon yang tumbuh di tempat lainnya. Batang pohon yang ukurannya paling besar adalah penghubung utama antara akar dengan tajuk pohon. Dari akar tersebut, batang pohon dengan lapisan kulit bernama kambium menyalurkan air dan mineral ke tajuk pohon atau kanopi. Setelah diolah dari kanopi asupan air dan mineral yang telah diolah disebarkan ke seluruh bagian pohon melalui cabang-cabang. Sementara, daun yang berisi klorofil bertugas menyerap sinar matahari untuk mengolah menjadi energi dan gula. Ketika berbunga dan kemudian menjadi penyerbukan, hasil penyerbukan tersebut kemudia di simpan dalam buah. Dan buah-buah itulah yang kemudian dinikmati oleh manusia. Kumpulan pohon alami adalah hutan. Di dalamnya banyak sekali terdapat jenis pohon dan bisa mencapai hingga 4000 pohon. Sebelum tahun 2000, hutan Indonesia dianggap paru-paaru dunia karena hutannya yang masih banyak. Konon, lebih dari 67% hutan dunia itu telah berada di wilayah Indonesia. Namun sayang, karena ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab, hutan Indonesia banyak dihilangkan dalam kurun waktu yang begitu singkat. Berjuta Manfaat Pohon Bagi Manusia Dari zaman purba hingga sekarang pohon banyak memberi manfaat bagi kehidupan manusia. Baik manfaat langsung atau manfaat tidak langsung : artinya perlu diproses terlebih dahulu. Jika kita hitung pasti kita akan kerepotan. Karena memang teramat sangat banyak. Pokoknya ada berjuta manfaat pohon bagi manusia. Nah, berikut ini ditulis beberapa di antaranya, simak ya! Buah yang Manis Hingga yang Asam Manfaat utama dari poho buat manusia adalah buahnya. Yup, kalian semua pasti suka buah-buahan kan ? Selain enak juga sumber vitamin untuk tubuh. Dimana-mana kita lihat orang menjual buah-buahan, dari yang dijadikan dengan pikulan, warung-warung kecil sampai toko-toko besar mewah ber ac. Memang buah-buahan sangat laku. Bukan Cuma yang lokal tapi juga yang import. Buah-buahan yang standard yang ada sepanjang musim adalah pisang, jeruk dan apel. Lalu ada buah musiman seperti rambutan, mangga, duku, durian, nangka, belimbing dan masih banyak lagi. Kita pun sudah terbiasa dengan buah-buahan import seperti kiwi, pear, peach, ddan strawberry. Buah-buahan memiliki aneka rasa. Mulai dari yang manis, asam, hingga campuran keduanya. Secara fisik, buah-buahan memiliki kulit luar yang tebal dan keras. Kulit luar ini untuk melindungi isi buah yang lebih lembut atau bahkan berair. Selain dapat dimakan langsung. Buah juga bisa dinikmati setelah diolah terlebih dahulu. Buah bisa dibuat manisan, sirup, selai, bahkan gula. Buah juga bisa menjadi bumbu tambahan untuk aneka masakan lauk pauk. Jeruk limau disambal. Jeruk nipis atau belimbing untuk campuran soto dan masakan ikan adalah beberapa contoh diantaranya. Bisa juga digoreng seperti pisang, cempedak atau sukun. Dari Akar Hingga Getah Pohon bisa Jadi Obat Selain manfaat di atas, pohon juga bisa digunakan sebagai obat. Dengan kata lain, pohon-pohon tertentu atau bagian pohon bisa berguna bagi kesehatan manusia. Pengobatan tradisional masyarakat Indonesia bahan bakunya diambil dari pohon. Kulit, akar, daun, buah, bahkan batang pohonnya. Pil kina dibuat dari kulit pohon. Daun jambu biji penyembuh diare, buah belimbing untuk menurunkan tekanan darah. Buah mahkota dewa dipercaya sangat bermanfaat sebagai obat berbagai penyakit, antara lain sebagai anthistamin penangkal energi. Akar pohon mengkudu atau disebut juga pace, ternyata bisa untuk menyembuhkan sakit gigi. Akar pohon direbus kemudian ambil air nya untuk berkumur-kumur. Gatah pohon ? ya, getah pohon tertentu bisa dipakai menghentikan pendarahan. Getah pohon kamboja mengandung zat fuvoplumierin untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada luka, mengobati gusi bengkak, serta gigi berlubang. Obat-obatan tradisional ini sedang menjalani penelitian farmakologi. Sebab walaupun manfaatnya sudah terbukti belum teruji secara klinis. Pohon Penghasil Minyak Saat ini dunia sedang mencari sumber bahan bakar baru selain fosil. Salah satu yang sedang dikembangkan sekarang adalah pohon jarak. Jarak pagar Jatropha Curcas kini banyak dibudidayakan untuk diambil buahnya. Sebab biji buah jarak ternyata bisa menghasilkan minyak. Para peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebutkan bahwa energi minyak jarak setara dengan solar. Kini beberapa pihak telah mencoba minyak jarak sebagai pengganti BBm setelah melalui beberapa proses. Begitu juga dengan minyak atsiri yang dihasilkan dari batang dan daun pohon pala. Minyak ini digunakan dalam industri makanan kaleng, minuman dan kosmetik. Lalu, siapa yang tak kenal minyak kayu putih. Ini hasil dari pohon Melaleuca Leucadendra stn. M. Leucadendron, baik daun dan batangnya semua dimanfaatkan. Perkakas Rumah Tangga Manfaat terbesar lainnyadari sebuah pohon adalah kayu. Kayu pohon banyak dibuat peralatan dan perabot rumah tangga. Kursi, lemari, meja dan tempat tidur yang berkwalitas baik dibuat dari kayu jati. Selain itu ada juga kayu sungkai, Jati Belanda atau kayu sengon. Dalam membangun rumah, kayu pun jadi bahan utama. Dibuat kusen, pintu jendela kerangka rumah, kuda-kuda dan wuwungan atap. Ada kayu yang sifatnya keras, seperti kayu besi Maluku Eusideroxylon Zwageri dan kayu besi Kalimantan. Tak lapuk oleh air, semakin lama semakin keras. Di Sulawesi di mana ada budaya pembuatan kapal, ada pohon bitti vitek yang dijadikan bahan dasar perahu. Kayu pohon ini sangat kokoh dan bentuknya tidak berubah, meski terkena air atau sinar matahari. Manfaat-Manfaat Unik Pohon Pohon juga memiliki manfaat yang tergolong unik. Disebut unik karena manfaat ini hanya berlaku di masyarakat tertentu. Satu keunikan adalah manfaat pohon sebagai bahan dasar pewarna kain. Bagi masyarakat Cina atau masyarakat yang beragama Budha pohon nangka dan pohon cempedak begitu berarti. Kayu pohon ini jika dibelah memang berwarna kuning. Ternyata setelah diolah cairan dari kayu tersebut digunakan untuk mewarnai jubah para pendeta Budha. Di Indonesia sendiri batik aslinya memakai pewarna alam yang berasal dari tanaman, bisa menghasilkan warna merah, biru dan hijau.
MARI MENANAM POHON
Jika engkau berpikir untuk satu tahun ke depan, semailah sebiji benih. Jika engkau berpikir untuk sepuluh tahun ke depan, tanamlah sebatang pohon. Kalimat bijak di atas adalah pepatah Cina yang sudah ada sejak 500 tahun sebelum Masehi. Di masa yang amat lalu itu ternyata orang sudah menyadari arti penting pohon.Hal ini bisa dibilang ironis, karena pada masa itu, jumlah pohon yang menutupi permukaan bumi relatif lebih banyak dari sekarang. Pun, tingkat pembangunan yang menyebabkan polusi masih belum setinggi saat ini. Namun demikian, keberadaan sebatang pohon sudah disadari betul manfaatnya, tercermin dari kata-kata bijak di atas tadi. Mengapa sebatang pohon begitu penting artinya, sampai-sampai dipandang sebagai “bekal yang cukup” untuk hidup sepuluh tahun ke depan? Jawabannya tak lain dan tak bukan adalah karena sebatang pohon mampu memberikan banyak manfaat. Di masa lalu, pohon adalah penyedia naungan, makanan, dan kayu bakar bagi manusia. Kini, di masa yang bentuk kehidupannya lebih kompleks, peran pohon pun juga bertambah.Berikut beberapa alasan mengapa pohon sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Mengurangi efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh polutan gas CO2 yang lepas ke udara dan terakumulasi di atmosfer. Pohon adalah “pelahap” CO2 yang rakus. Meningkatkan kualitas air tanah. Pepohonan mengurangi aliran permukaan (run-off), karena akarnya menyerap air yang jatuh ke tanah. Lebih banyak air yang terserap ke dalam tanah artinya lebih banyak kesempatan untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas air tanah. Hal ini juga mengurangi tercemarnya air tanah oleh bahan kimia yang ada di permukaan tanah. Pepohonan membersihkan udara yang kita hirup. Partikel debu, CO, SO2, dan polutan-polutan lain akan diserap oleh tanaman sehingga kita bisa menghirup udara yang lebih baik kualitasnya. Udara yang kering dan panas bisa diatasi dengan menanam pohon. Pepohonan akan menambah kelembaban atmosfer dan pada akhirnya bisa mengurangi konsumsi air (misalnya untuk menyiram tanaman). Mengurangi erosi tanah khususnya di lahan miring. Ketika hujan turun, akar pohon akan menyerap air. Jika tak ada yang menyerap, air yang mengalir di permukaan akan membawa serta lapisan tanah, khususnya lapisan atas tanah yang subur. Jika diperhitungkan secara keseluruhan, pepohonan yang tumbuh di suatu kota bisa “mendinginkan” kota tersebut. Kota adalah pulau panas (heat island) yang suhunya 5—9 derajat lebih tinggi dari daerah suburban. Dan setiap tahun, kota cenderung melakukan ekspansi ke daerah suburban. Dengan demikian pulau panas yang tercipta lama kelamaan makin besar. Pepohonan khususnya yang bertajuk besar mampu mendinginkan kota melalui bayangan tajuknya dan proses evapotransipasi yang melepaskan uap air ke udara. Pepohonan yang ditanam di dekat badan air mencegah pendangkalan dan penyempitan badan air. Kondisi perkotaan yang kumuh dan gersang bisa diperbaiki dengan menanam pepohonan dan membuat taman kota. Mengurangi stress. Setelah lelah bekerja seharian, tentunya sangat nyaman jika sesampainya di rumah kita disambut oleh hijaunya taman yang asri. Kondisi bumi yang makin panas, rupanya juga berpengaruh pada temperamen orang yang semakin keras dan brutal. Hal ini utamanya terjadi di daerah perkotaan yang memang lebih sedikit memiliki area berpohon. Pepohonan bisa menyediakan lingkungan yang lebih sejuk, nyaman dan rileks. Kondisi ini secara psikologis akan membantu “mendinginkan” temperamen manusia perkotaan. Penanaman pohon dan semak-semak akan secara signifikan menurangi polusi suara, khususnya untuk rumah-rumah yang terletak di tepi jalan raya yang sibuk. Pepohonan juga berpotensi menghasilkan angin sepoi-sepoi dari gesekan dedaunan yang memberikan efek nyaman bagi penghuni rumah. Bayangan tajuk pohon bisa mengurangi efek silau dari jalan dan lapangan parkir plus membuatnya lebih sejuk. Serasah daun pohon yang berguguran ketika melapuk dan membusuk akan membentuk lapisan humus yang menyuburkan tanah dan meningkatkan kualitas media tanam bagi tanaman lainnya. Anda sedang ingin membentuk badan? Aktivitas merawat pohon (memupuk, memangkas, menggemburkan tanah, dan menyapu daun-daun keringnya) bisa menjadi olahraga ringan yang membantu menyehatkan dan membentuk tubuh. Dengan menanam pohon, berarti Anda mewariskan sesuatu yang berarti bagi anak cucu Anda. ”Mari menanam pohon”, seruan yang sudah biasa terdengar, bahkan mungkin ada yang menganggap seruan yanag sudah basi. Tapi bila direnungkan lagi, ajakan ini bukanlah sesuatu yang usang, melainkan harus didengungkan terus. Mengapa? Fakta pada saat ini, banyak hutan yang berubah jadi pemukiman dan tambang, bukit dan pegunungan jadi kebun sayuran dan villa-villa mewah serta hutan mangrove jadi tambak. Konversi kawasan hutan seolah menjadi hal yang lazim bahkan suatu keharusan, bahkan hutan lindung pun yang seharusnya dijaga dan dipertahankan, banyak yang rusak dan tidak bisa menjalankan fungsinya. Banjir, longsor, pendangkalan sungai dan bumi yang kian panas adalah senantiasa seiring dengan rusaknya hutan. ”Mari menanam pohon”, sebuah himbaun bagi setiap rimbawan dan siapa saja yang peduli hutan. Sebagai rimbawan sejati, tentu ada perasaan sedih, melihat hutan kita yang kian rusak. Tugas mengelola hutan bukanlah mutlak menjadi tanggung jawab seorang rimbawan. Namun dengan ilmu yang dipelajarinya, rimbawanlah yang dianggap paling mengerti bagaimana membangun dan mengelola hutan, sehingga harus siap berada di garis depan. Sesungguhnya upaya membangun dan menjaga kelestarian hutan merupakan tugas bersama bagi rimbawan dan masyarakat. “Mari menanam pohon”, maka kita akan memperoleh hasilnya. Pepatah “siapa menanam pasti memanen”, hendaknya menjadi perhatian untuk dibuktikan dengan tindakan nyata. Menanam pohon adalah investasi. Kalau kita menanam maka akan memperoleh hasil dari yang ditanam tersebut. Kalau petani menanam padi, maka rimbawan ya…menaman pohon. Bahkan petani yang berpikiran jauh, disamping menanam padi juga akan menanam pohon di sekitar sawah atau ladangnya. Banyak manfaat yang bisa dipetik seperti dipanen kayunya, buahnya, daunnya sebagai pakan ternak, cabang dan rantingnya untuk kayu bakar, kulit batang untuk ramuan obat, sebagai tanaman perindang dan lain-lain. “Mari menanam pohon”, karena akan menjadi solusi untuk menjaga kelestarian sumberdaya tanah dan air. Tuhan menciptakan pohon dan tumbuhan lain dengan kemampuan menyerap dan menyimpan air dalam tanah serta mengurangi aliran air di permukaan tanah, membentuk suatu keseimbangan. Adanya pembukaan lahan hutan tentu akan merubah keseimbangan tersebut. Telah terbukti!!!, kejadian bencana alam yang banyak terjadi pada saat ini seperti banjir dan longsor tidak lepas dari adanya kerusakan hutan disekitarnya. ”Mari menanam pohon,” banyak manfaat yang akan diperoleh. Kita mulai dari hal-hal yang kecil, walaupun sekedar menanam bunga atau tanaman lain di sekitar rumah kita. Menanam pohon berarti menyukseskan gerakan nasional menyelamatkan hutan Indonesia. Tahun 2003 kita dicanangkan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan/GN-RHL, sekarang kita mengenal program One Man One Tree (OMOT) dan sekarang semakin digiatkan menjadi program ”Satu Milyar Pohon” atau One Billion Indonesian Trees for the World. “Mari menanam pohon”, merupakan amal kebajikan karena menyediakan tempat tinggal bagi burung-burung dan hewan lain, menghasilkan buah untuk bahan makanan, tempat berteduh bagi yang kepanasan serta menghasilkan oksigen yang dapat secara gratis kita hirup. Berlomba menanam pohon, adalah bagian dari berlomba dalam kebaikan. Suatu yang layak kita tiru……………. Seorang dosen yang dengan semboyannya “satu hari – satu tanaman” dia hijaukan rumah, pekarangan dan kampungya sehingga banyak memberi manfaat bagi warga sekitarnya. Adat menanam pohon bagi setiap keluarga yang baru saja mendapatkan anak Adat yang mengharuskan menanam pohon bagi seorang laki-laki yang mau menikah Artis penyanyi yang siap manggung asalkan diadakan kegiatan penanaman pohon
REDUCE, REUSE, RECYCLE
3R - Reduce, Reuse dan Recycle merupakan konsep sederhana tentang bagaimana memanage limbah yang timbul di lingkungan kita. Hasil akhir yang diharapkan dari penerapannya adalah menyelamatkan lingkungan melalui pengontrolan limbah. Konsep ini mungkin sudah cukup familiar di telinga kita, namun penerapannya sepertinya masih membutuhkan banyak kerja keras dan bantuan dari kita semua. Reduce (mengurangi) - seperti makna katanya,berarti membuat sesuatu menjadi lebih kecil atau menggunakan lebih sedikit dari biasanya. Berikut hal-hal kecil yang bisa kita praktikkan untuk mengurangi limbah yang membebani lingkungan dan mungkin kesehatan kita: Yang paling penting dan utama, kurangi belanja dan penggunaan produk keseharian Anda!! Intinya adalah beli apa yang Anda butuhkan dan gunakan apa yang semua Anda beli. Pilihlah produk dengan kemasan yang ramah lingkungan. Kurangi penggunaan tas belanja plastik dari department store. Jika Anda hanya membeli satu atau dua item, cukup bawa dengan tangan Anda. Tapi jika Anda melakukan pembelian banyak barang sebaiknya Anda membawa tas belanja Anda sendiri. Gunakan barang-barang Anda lebih lama. Ketika Anda membeli barang-barang untuk tujuan penggunaan jangka panjang, cari tahu informasi tentang bagaimana merawatnya agar tetap awet. Jadi Anda tetap dapat memliharanya dan memperbaikinya sendiri ketika dibutuhkan, daripada membeli baru. Berkebun dan belajarlah membuat kompos dari sampah rumah tangga Anda. Reuse (menggunakan kembali) - berarti memanfaatkan kembali material yang mungkin kelihatannya sudah tidak berguna lagi. Kunci penerapan 'Reuse' adalah selalu berpikir manfaat yang mungkin tersembunyi sebelum membuang barang. Baju usang bisa didonasikan, amplop yang tidak terpakai bisa dijadikan catatan belanja, majalah lama bisa dibagikan, dvd lama bisa dijual kembali, komputer bisa diupgrade, motor dan mobil bisa dimodofikasi, dan masih banyak lagi. Recycle (daur ulang) - proses daur ulang terjadi saat kita menyalurkan material-material untuk diproses kembali menjadi produk baru yang bermanfaat ketimbang hanya menjadi sampah. Anda mungkin kaget pada apa yang bisa dihasilkan oleh proses daur ulang. Sebagai contoh botol soda bisa diubah menjadi T-shirt, sisir, dan ratusan produk-produk plastik lainnya yang bisa bertahan bertahun-tahun. Bahkan komputer merek terbaru bisa saja merupakan hasil daur ulang sampah plastik. Hal yang harus kita jadikan pegangan untuk mendukung program daur ulang adalah "Jangan membuang begitu saja material yang bisa di daur ulang!". Berikut daftar material-material yang bisa selalu di daur ulang: 1. Accid Battery 2. Kaleng aluminium 3. Bahan-bahan kimia 4. Material bangunan 5. Peralatan elektronik 6. Kaca 7. Majalah dan koran 8. Logam Beberapa item di atas harus melalui prosedur penangan tersendiri. Untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana penanganannya, cukup hubungi kantor pusat daur ulang di kota Anda jika ada.