Monday, December 5, 2011

MARI MENANAM POHON
Jika engkau berpikir untuk satu tahun ke depan, semailah sebiji benih. Jika engkau berpikir untuk sepuluh tahun ke depan, tanamlah sebatang pohon. Kalimat bijak di atas adalah pepatah Cina yang sudah ada sejak 500 tahun sebelum Masehi. Di masa yang amat lalu itu ternyata orang sudah menyadari arti penting pohon.Hal ini bisa dibilang ironis, karena pada masa itu, jumlah pohon yang menutupi permukaan bumi relatif lebih banyak dari sekarang. Pun, tingkat pembangunan yang menyebabkan polusi masih belum setinggi saat ini. Namun demikian, keberadaan sebatang pohon sudah disadari betul manfaatnya, tercermin dari kata-kata bijak di atas tadi. Mengapa sebatang pohon begitu penting artinya, sampai-sampai dipandang sebagai “bekal yang cukup” untuk hidup sepuluh tahun ke depan? Jawabannya tak lain dan tak bukan adalah karena sebatang pohon mampu memberikan banyak manfaat. Di masa lalu, pohon adalah penyedia naungan, makanan, dan kayu bakar bagi manusia. Kini, di masa yang bentuk kehidupannya lebih kompleks, peran pohon pun juga bertambah.Berikut beberapa alasan mengapa pohon sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Mengurangi efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh polutan gas CO2 yang lepas ke udara dan terakumulasi di atmosfer. Pohon adalah “pelahap” CO2 yang rakus. Meningkatkan kualitas air tanah. Pepohonan mengurangi aliran permukaan (run-off), karena akarnya menyerap air yang jatuh ke tanah. Lebih banyak air yang terserap ke dalam tanah artinya lebih banyak kesempatan untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas air tanah. Hal ini juga mengurangi tercemarnya air tanah oleh bahan kimia yang ada di permukaan tanah. Pepohonan membersihkan udara yang kita hirup. Partikel debu, CO, SO2, dan polutan-polutan lain akan diserap oleh tanaman sehingga kita bisa menghirup udara yang lebih baik kualitasnya. Udara yang kering dan panas bisa diatasi dengan menanam pohon. Pepohonan akan menambah kelembaban atmosfer dan pada akhirnya bisa mengurangi konsumsi air (misalnya untuk menyiram tanaman). Mengurangi erosi tanah khususnya di lahan miring. Ketika hujan turun, akar pohon akan menyerap air. Jika tak ada yang menyerap, air yang mengalir di permukaan akan membawa serta lapisan tanah, khususnya lapisan atas tanah yang subur. Jika diperhitungkan secara keseluruhan, pepohonan yang tumbuh di suatu kota bisa “mendinginkan” kota tersebut. Kota adalah pulau panas (heat island) yang suhunya 5—9 derajat lebih tinggi dari daerah suburban. Dan setiap tahun, kota cenderung melakukan ekspansi ke daerah suburban. Dengan demikian pulau panas yang tercipta lama kelamaan makin besar. Pepohonan khususnya yang bertajuk besar mampu mendinginkan kota melalui bayangan tajuknya dan proses evapotransipasi yang melepaskan uap air ke udara. Pepohonan yang ditanam di dekat badan air mencegah pendangkalan dan penyempitan badan air. Kondisi perkotaan yang kumuh dan gersang bisa diperbaiki dengan menanam pepohonan dan membuat taman kota. Mengurangi stress. Setelah lelah bekerja seharian, tentunya sangat nyaman jika sesampainya di rumah kita disambut oleh hijaunya taman yang asri. Kondisi bumi yang makin panas, rupanya juga berpengaruh pada temperamen orang yang semakin keras dan brutal. Hal ini utamanya terjadi di daerah perkotaan yang memang lebih sedikit memiliki area berpohon. Pepohonan bisa menyediakan lingkungan yang lebih sejuk, nyaman dan rileks. Kondisi ini secara psikologis akan membantu “mendinginkan” temperamen manusia perkotaan. Penanaman pohon dan semak-semak akan secara signifikan menurangi polusi suara, khususnya untuk rumah-rumah yang terletak di tepi jalan raya yang sibuk. Pepohonan juga berpotensi menghasilkan angin sepoi-sepoi dari gesekan dedaunan yang memberikan efek nyaman bagi penghuni rumah. Bayangan tajuk pohon bisa mengurangi efek silau dari jalan dan lapangan parkir plus membuatnya lebih sejuk. Serasah daun pohon yang berguguran ketika melapuk dan membusuk akan membentuk lapisan humus yang menyuburkan tanah dan meningkatkan kualitas media tanam bagi tanaman lainnya. Anda sedang ingin membentuk badan? Aktivitas merawat pohon (memupuk, memangkas, menggemburkan tanah, dan menyapu daun-daun keringnya) bisa menjadi olahraga ringan yang membantu menyehatkan dan membentuk tubuh. Dengan menanam pohon, berarti Anda mewariskan sesuatu yang berarti bagi anak cucu Anda. ”Mari menanam pohon”, seruan yang sudah biasa terdengar, bahkan mungkin ada yang menganggap seruan yanag sudah basi. Tapi bila direnungkan lagi, ajakan ini bukanlah sesuatu yang usang, melainkan harus didengungkan terus. Mengapa? Fakta pada saat ini, banyak hutan yang berubah jadi pemukiman dan tambang, bukit dan pegunungan jadi kebun sayuran dan villa-villa mewah serta hutan mangrove jadi tambak. Konversi kawasan hutan seolah menjadi hal yang lazim bahkan suatu keharusan, bahkan hutan lindung pun yang seharusnya dijaga dan dipertahankan, banyak yang rusak dan tidak bisa menjalankan fungsinya. Banjir, longsor, pendangkalan sungai dan bumi yang kian panas adalah senantiasa seiring dengan rusaknya hutan. ”Mari menanam pohon”, sebuah himbaun bagi setiap rimbawan dan siapa saja yang peduli hutan. Sebagai rimbawan sejati, tentu ada perasaan sedih, melihat hutan kita yang kian rusak. Tugas mengelola hutan bukanlah mutlak menjadi tanggung jawab seorang rimbawan. Namun dengan ilmu yang dipelajarinya, rimbawanlah yang dianggap paling mengerti bagaimana membangun dan mengelola hutan, sehingga harus siap berada di garis depan. Sesungguhnya upaya membangun dan menjaga kelestarian hutan merupakan tugas bersama bagi rimbawan dan masyarakat. “Mari menanam pohon”, maka kita akan memperoleh hasilnya. Pepatah “siapa menanam pasti memanen”, hendaknya menjadi perhatian untuk dibuktikan dengan tindakan nyata. Menanam pohon adalah investasi. Kalau kita menanam maka akan memperoleh hasil dari yang ditanam tersebut. Kalau petani menanam padi, maka rimbawan ya…menaman pohon. Bahkan petani yang berpikiran jauh, disamping menanam padi juga akan menanam pohon di sekitar sawah atau ladangnya. Banyak manfaat yang bisa dipetik seperti dipanen kayunya, buahnya, daunnya sebagai pakan ternak, cabang dan rantingnya untuk kayu bakar, kulit batang untuk ramuan obat, sebagai tanaman perindang dan lain-lain. “Mari menanam pohon”, karena akan menjadi solusi untuk menjaga kelestarian sumberdaya tanah dan air. Tuhan menciptakan pohon dan tumbuhan lain dengan kemampuan menyerap dan menyimpan air dalam tanah serta mengurangi aliran air di permukaan tanah, membentuk suatu keseimbangan. Adanya pembukaan lahan hutan tentu akan merubah keseimbangan tersebut. Telah terbukti!!!, kejadian bencana alam yang banyak terjadi pada saat ini seperti banjir dan longsor tidak lepas dari adanya kerusakan hutan disekitarnya. ”Mari menanam pohon,” banyak manfaat yang akan diperoleh. Kita mulai dari hal-hal yang kecil, walaupun sekedar menanam bunga atau tanaman lain di sekitar rumah kita. Menanam pohon berarti menyukseskan gerakan nasional menyelamatkan hutan Indonesia. Tahun 2003 kita dicanangkan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan/GN-RHL, sekarang kita mengenal program One Man One Tree (OMOT) dan sekarang semakin digiatkan menjadi program ”Satu Milyar Pohon” atau One Billion Indonesian Trees for the World. “Mari menanam pohon”, merupakan amal kebajikan karena menyediakan tempat tinggal bagi burung-burung dan hewan lain, menghasilkan buah untuk bahan makanan, tempat berteduh bagi yang kepanasan serta menghasilkan oksigen yang dapat secara gratis kita hirup. Berlomba menanam pohon, adalah bagian dari berlomba dalam kebaikan. Suatu yang layak kita tiru……………. Seorang dosen yang dengan semboyannya “satu hari – satu tanaman” dia hijaukan rumah, pekarangan dan kampungya sehingga banyak memberi manfaat bagi warga sekitarnya. Adat menanam pohon bagi setiap keluarga yang baru saja mendapatkan anak Adat yang mengharuskan menanam pohon bagi seorang laki-laki yang mau menikah Artis penyanyi yang siap manggung asalkan diadakan kegiatan penanaman pohon

No comments: